Tidung 5 Setapak 9 No, 150 Makassar, 29 Desember 2014 Pukul
22:48 WITA.
Gemuruh hujan terdengar dengan jelas di balik atap rumah
yang kudiami sekarang, begitupun alunan musik serba melankolis yang kuputar di
notebook kesayanganku ini. Aku mencoba menghayati setiap lirik lagu yang
terputar.
Malam yang cukup sepi. Bagaimana tidak? Teman satu kamarku
sedang berlibur ke kampung halamannya. Katanya sih, rindu sama keluarga. Yah
wajarlah,,dia kan jarang pulang. Rumahnya terletak di desa paling ujung kabupaten
pangkep. Kalo nama desanya sih aku kurang tahu. Hehe.
Kak Salma, tetangga kamar paling gokil juga sudah beberapa
hari ini tidak nginap di kos. Dia dapat job dari omnya untuk jaga rumah.
Hambar…Sepi…Senyap. Yah kurang lebih seperti itulah. Untung
ada musik, setidaknya bisa memecah kesunyian sedikitlah. Meskipun rasanya amat
berbeda ketika teman sekamar + tetangga kamarku ada disini.
Hari ini aku patut bersyukur loh,,karena aku dan teman-teman
dari komunitas laboratorium diberi kesempatan emas oleh seniorku yang luar
biasa. Kami diajak oleh kak Taslim ke sekolah tempat beliau mengajar. Awalnya
sih, aku cukup was-was karena tidak terlalu mengerti dengan corel. Seperti
orang yang ingin berperang, tapi tidak memiliki peluru yang cukup untuk
digunakan dalam berperang. Sempat terlintas pikiran pesimis. Apalagi yang kami
ajar adalah guru-guru. Bayangin coba???
Tapi, bukan hajrah namanya kalo menyerah ditengah jalan.
“Hadapi, itu tantangan untukmu”, Kata-kata itu yang menguatkanku, kata-kata
yang kubuat sendiri untuk menyemangati diriku sendiri. Hahaha.
Dengan semangat yang berkobar, aku memantapkan diri untuk
melanjutkan tantanganku. Meski harus melawan deras hujan dan rasa ngantuk pagi
itu. Aku berangkat bersama dua orang yang semangatnya tak kalah denganku.
Risma, dan Tuya. Kami bertiga berangkat dengan menggunakan honda jazz berwarna
merah dengan sopir yang berganti tiap waktu. Hahaha Pete-pete maksudku. Setelah
beberapa menit, sampailah kami di sekolah.
Dan kalian tahu apa yang terjadi?
Kami bertiga mendadak jadi asisten Kak Taslim. Guru-guru
tersebut dibagi ke dalam 3 kelompok. Nah, tepat sekali dengan jumlah kami yang
datang. Jadi 1 kelompok 1 pembimbing. Bismillah,,,
Dalam proses pembimbingan dikelompokku, banyak yang masih
sibuk mengerjakan tugas dari kak Taslim. Aku sempat bingung mau bimbing yang
mana. Tapi setelah mencermati situasi dan kondisi, akhirnya aku memutuskan
untuk berpokus ke kakak itu, Kak Dini namanya. Aku memulainya dengan menanyakan
apa-apa yang ingin beliau buat. Beliau konsul tentang media yang cocok untuk
pokok bahasan yang nanti akan diajarkan, class helper, cara membuat desain
class helper di corel, dan terakhir buat RPP.
Kupikir, semua guru di tempat itu sudah mengerti tentang
RPP. Nyatanya?? Ahh,,aku salah paham. Okelah, karena aku anak yang baik hati,
suka beramal :p kubimbing kak Dini untuk membuat RPP. Miris, aku tak habis
pikir melihat realita yang ada. Tapi, meski demikan aku menghargai kejujuran
beliau. Maklumlah, beliau adalah sarjana non pendidikan yang sama sekali tidak
bersinggungan dengan sekolah dasar. Beliau juga ternyata guru baru. Hemm, tapi
bukankah sebagai guru yang akan mengajar para generasi muda sudah seharusnya
“Siap” sebelum terjun ke lapangan?? Bukankah bangsa indonesia membutuhkan
generasi yang cerdas?? Lalu, bagaimana bisa cerdas sementara kemampuan gurunya
masih minim?? Ahh…sudahlah,,anggap saja itu hanya pemikiran kritisku. Pikir
positif saja.
Setelah selesai membimbing, aku mampir ke kelas kak Taslim.
Dan waw..it’s amazing. Kelas penuh dengan karya siswa. Ada tentang tema
keluarga. Disitu, anak-anak menempelkan foto keluarganya masing-masing. Nah,
yang tak kalah kerennya adalah ketika aku menghadap ke atas, dan jrenggggg…ada
mobil-mobilan yang terbuat dari kemasan sabun mandi dan pasta gigi hehe, selain
itu, ada juga loh poin kejujuran. Pokoknya banyak sekali karya siswa. is the
best pokoknya :D
Aku suka hari ini, hari dimana aku mendapatkan pengalaman
berharga. Melihat langsung wajah pendidikan. Melihat realita kualitas guru
seperti apa. Terimakasih Kak, Terimakasih, Hari ini kami banyak belajar.
Komentar
Posting Komentar