Hey, Apa
kabar?
Lama tak bercengkrama
denganmu blog. :D
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Waktu sudah menunjukkan pukul 19:00
malam. Melelahkan juga yah setelah seharian beraktivitas. Kuliah sampai sore
dan mengurus berkas beasiswa yang akan dikumpul pada 28 Maret ini. Mestinya,
sekarang aku mengerjakan LPJ proker dari lab yang akan dikumpul besok atau
sedang merevisi PKM-GT yang deadlinenya
akhir bulan ini juga. Tapi, itu tak kulakukan dulu. Nantilah, waktu tengah malam untuk kerja LPJ sepertinya lebih tepat dan
cocok untukku hehe. Sudah banyak momen yang
tidak kuceritakan di blog kesayanganku ini. Momen yang mungkin tak selamanya
aku ingat, kecuali jika aku mengabadikannya disini. Sebut saja, cerita tentang Perempuan
tua renta yang sering nongol di kampusku dengan membawa karung berisi kaleng
dan plastik minuman bekas yang dikumpulnya satu per satu kemudian dimasukkannya
ke dalam karung, atau tentang perempuan paru baya yang kulihat di atas angkutan
umum dengan pakaiannya yang sangat kumal dan banyak sobekan di bajunya. Perempuan
baru baya itu dengan penuh kasih menggendong bayi kecil mungil yang memiliki senyum manis juga adik kecil
yang polos yang sama-sama berpakaian kumal. Kuperhatikan tingkah adik itu,
sesekali dia memperhatikan uang receh dan uang kertas yang tak lagi rapi karena
tergulung-gulung.
Atau bercerita tentang Adik penjual
kos kaki yang rajin pula nongol di kampusku menawarkan kos kakinya dengan penuh
semangat meskipun beberapa kali mendapatkan reaksi penolakan dari orang-orang
yang ditawarkannya. Usianya kira-kira 11 tahun sepadan dengan anak sekolah SD
kelas 5. Menurut pengakuannya, dia masih sekolah sambil menekuni karirnya
sebagai penjual kos kaki. Oh iya, mungkin dia adalah sosok yang mandiri dan
membantu orang tuanya dari segi finansial.
Jujur saja, aku sangat kagum dengannya
waktu itu. Namun, yang mengherankan
adalah hampir setiap waktu kulihat dia di kampus baik pagi, siang, ataupun sore.
Timbul pertanyan waktu itu di benakku tentang pengakuannya yang mengatakan bahwa
dia masih sekolah. Apakah mungkin dia masih sekolah? Tapi ahhh sudahlah, tidak
baik berburuk sangka. Beberapa hari yang lalu, di atas angkutan umum aku
kembali bertemu dengannya. Waktu itu aku ingin ke Gedung Pinisi, melaksanakan
tanggung jawabku sebagai salah satu moderator FGD.
Sesekali adik kecil penjual kos kaki
itu berbalik ke arahku. Aku pun memperhatikan tingkahnya, dan sangat
mengangetkan ketika sebatang rokok di mulutnya yang dihisapnya dengan sangat
ahli. Melihat caranya merokok, aku berasumsi Sepertinya dia sudah sangat profesional
dalam hal merokok. Miris melihat sosoknya sebagai anak kecil yang lugu nan
polos ternyata sudah sangat ahli merokok. Hemm ….entahlah..
Ah banyak sekali cerita yang
tertinggal dan lupa kuceritakan. cerita tentang kesibukanku di kepanitiaan baik
di wisata pendidikan maupun pmp-omk, atau tentang kegalauanku yang waktu itu
harus memilih untuk mengikuti 2 acara penting dalam organisasi dan komunitasku
dengan waktu yang bersamaan atau tentang kebiasaanku begadang hingga pagi
mengerjakan tugas kuliah atau tentang novel “Rindu” karangan Tere Liye yang ingin
kutuntaskan, atau tentang buku “How To Teach Your Baby To Read” karangan Gleen dan
Janet Doman yang juga menunggu untuk kubaca sampai tuntas.
Atau tentang nama blogku yang kuubah
dari “Gadis Perindu” menjadi “Pemimpi Optimis” atau tentang revisi proposal
penelitianku, atau tentang jadwal kuliahku yang sering kali terganti atau tentang
sahabat-sahabatku KC yang semakin hari semakin jauh. Telah lama kita tak pernah
berkumpul bersama.
Atau tentang cowok istimewa yang
sering kupanggil dengan sebutan kakak. Akhir-akhir ini kita memang tidak pernah
berkomunikasi. Aku memutuskan untuk tak lagi peduli. Sikapnya yang datang dan
pergi membuatku merasa “risih” dan akhirnya memilih untuk bersikap seperti ini.
Di facebook, statusnya berhenti kuikuti. Jadi, statusnya tak pernah lagi nongol
di berandaku. Hal itu kulakukan agar aku tak tahu informasi tentang dia dan
meminimalkan atau menghindari perasaan yang dapat membuatku cemburu. Kurasa ini
adalah tindakan yang tepat. Meskipun harus memutus hubungan siaturahmi yang
sudah lama terjalin. Tapi kalau tidak seperti ini, kapan aku bisa benar-benar
move on? Bukankah foto wanita yang pernah dijadikannya DP di BBM sudah cukup
membuktikan hipotesisku selama ini? foto itu diperkuat pula dengan
status-status yang sering di updatenya di sosmed. Sudahlah, harapanku adalah
semoga wanita yang sedang dekat dengannya betul-betul bisa membuatnya bahagia. Sudah
cukup kesempatan yang kuberikannya selama ini untuk menerima setiap kelakuannya
yang datang dan pergi sesukanya.
Dari sekian banyak momen yang tertinggal
itu dan dari sekian banyak hal yang belum kuceritakan disini. Ada 1 hal yang menjadi catatan pentingku. Yah,,tentang
“Mimpi”. Aku punya banyak mimpi. Salah satunya adalah ingin menjadi finalis
LKTIN (Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional) dan mempresentasikannya di depan
dewan juri dengan penuh percaya diri. Itu saja. Doakan semoga mimpi itu bisa
terwujud tahun ini :)
“Begitu banyak catatan mimpi yang
kumiliki. Sebagian kecil sudah terwujud dan sebagian besar belum. Namun, aku
yakin dengan berbekal usaha dan juga doa, mimpi-mimpi itu akan menjadi
kenyataan suatu hari nanti”.
Tetap
Semangat Anak Muda :)
Komentar
Posting Komentar