Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

LOLOS PIMNAS, Hadiah Di Bulan Juli

Hey Juli.  Kau tahu apa yang istimewa darimu? Di bulan ini ada dua list mimpi yang ingin kucapai, hey Juli. Kau tahu apa saja itu? Pertama, Yudisium. Kedua, Lolos PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) Tentang yudisium? Hey Juli aku kecewa. Kecewa karena Yudisium di bulan ini tidak tercapai. Yudisium telah dilaksanakan tanggal 19 Juli lalu. Jangankan yudisium, ujian tutup saja belum, karena hingga detik ini aku masih asyik revisian.  Sementara, pendaftaran Wisuda, tanggal 20 Juli lalu. Sudah lewat kan? Artinya, Aku gagal untuk Yudisium bulan ini dan artinya lagi aku Gagal untuk Wisuda bulan Agustus. Ah, tidak sesuai target :( Ada rasa iri ketika melihat teman-teman yang sudah yudisium, ada juga yang sementara proses seleksi SM3T, ada yang prepare untuk TOEFL, bahkan sekarang sudah ada yang melamar kerja, juga magang di sekolah. Tapi aku beruntung berada dilingkungan “positif” memiliki saudara dan saudari dikomunitas laboratorium yang kece-kece. Ha...

Terimakasih Pak

Jujur memang bukan perkara mudah tapi percayalah setelah kau mengatakannya hatimu pasti lega .  Butuh niat yang besar untuk dapat jujur. Terkadang kita takut dengan konsekuensi yang ditimbulkan dari kejujuran kita.  Hari ini, tepatnya saya mengalaminya. Awalnya susah sekali, takut beliau marah, takut kalau ini , itu, dan sebagainya. Tapi beban yang bertumpuk di kepala lebih berat jika menyembunyikannya. Akhirnya kukumpulkan niat lalu kuberanikan diri mengatakannya. Eittsss ini bukan tentang cinta loh yah hihi. “Bapak sangat mengapresiasi kejujuranmu Hajrah!” “Saya suka mahasiswa seperti ini, jujur! Kata Bapak “Awalnya saya takut kalau bapak marah, mohon maaf Pak kalau saya mengecewakan. Kalaupun bapak tidak menyetujui ini, tapi setidaknya saya sudah jujur. Saya dihantui rasa bersalah jika tidak segera jujur. Saya takut menyembunyikan ini terlalu lama pak. Saya takut bapak tahu ini dari orang lain, makanya lebih baik bapak tahu dari saya langsung” kataku menjelas...

Bapak Penguji, Kapan Pulang?

Fakultas semakin ramai. Sepertinya kebanyakan dipadati oleh mahasiswa tingkat akhir. Lihat saja, kertas dan map-map yang mereka bawa. Khas, mahasiswa tingkat akhir. Aku dan seorang temanku, Taufik juga berada disini. Yah, di fakultas. Kami menanti kedatangan Bapak. Tapi wajah bapak tidak kelihatan juga. Ini hari keempat kami menunggu bapak di fakultas. Sesekali, kami mengintip ke ruangan bapak. Tapi hasilnya masih sama. Wajah bapak belum kelihatan. Bahkan untuk sekedar memastikan saja, kami  nekat ke rumah bapak. Hari pertama ke rumah bapak, yang kami temui adalah rumah yang sepertinya tak berpenghuni, lampu depan rumah masih menyala, sampah depan rumah menumpuk, mobil bapak juga masih terparkir di teras samping. Bertanya ke rumah tetangga menjadi alternatif lain namun hasilnya sama saja. “Dek, bapak kemana yah?” “Tidak tahu juga kak, Tapi mungkin pulang ke Jawa, karena tidak pernah juga keliatan”. “Oh iya, terimakasih nah” Kami akhirnya pulang. Hari itu kami men...