Suasana
kos sepi, satu per satu penghuninya sudah melangkah ke dunia mimpi. Sedangkan aku
? Masih berada di depan Notebook kesayangan sambil ditemani lagu sendu dari
radio Venus FM.
Ada
yang berbeda malam ini, pakaian yang biasanya bergeletakan begitu saja di atas
kasur, kini sudah tertata rapi di dalam tas tentengan besar. Empat dos kardus juga telah stay di depan kamar kos untuk
diisi buku-buku dan berkas-berkasku.
Foto : Dua tas tentengan berisi pakaian
Ah, Waktu memang terlalu cepat berputar, 3
tahun lebih bukanlah waktu yang singkat, tapi rasanya kok terlalu cepat yah? Rasanya,
baru saja aku diantar Ayah dan Ibu ke tempat ini, berkenalan dengan segenap
penghuni rumah, tapi besok Ayah akan kembali kesini bukan lagi untuk mengantarku
tapi untuk berpamitan dan menjemput anaknya pulang.
Hey
Nuhi Selamat karena mulai besok dan selanjutnya, Kau telah terbebas dari
makhluk menjengkelkan ini, semoga kau tak sedih karena tak lagi punya teman
kamar. Terimakasih telah sudi berbagi kamar dengan perempuan keras kepala
seperti diriku ini, telah rela “gelisah tidur’” karena lampu masih menyala
hingga larut malam bahkan sampai menjelang subuh karena hobi begadangku. Maaf untuk sifat jelekku yang seringkali mendadak
diam tanpa alasan yang jelas, Maaf karena sering menyuruhmu menunda tidur atau
bahkan membangunkanmu dari tidur lelapmu hanya untuk menungguku pulang dan
membukakan pintu rumah, Maafkan atas sikapku yang sangat jarang patuh pada
kebersihan, Maaf atas segala hal yang pernah menyakiti hatimu, dan Maaf atas
segala maaf yang tak pernah tersampaikan.
Tak
banyak mungkin yang bisa menerimaku apa adanya, tapi nyatanya Kau bisa dan
cukup “betah”. Terimakasih untuk semuanya.
Untuk
Kak Emi, Kakak yang “dituakan” di kos, kakak yang sering nagih uang listrik dan
uang air :p maafkan atas segala sikap yang mungkin tak berkenan di hatimu kak, Kakak
yang meski tahu aku ngambek, tapi tetap diajak ngomong, juga Terimakasih atas segala
perhatiannya selama di kos.
Untuk
Evy, Maafkan Aku yang tak bisa menemanimu disini hingga kau bergelar Sarjana.
Kuharap kau segera seminar hasi, ujian tutup, yudisium, lalu wisuda. Maaf tak
bisa lagi intens memberikan koreksian terhadap tugas akhirmu. Kalau mau konsul,
bisa kok via online hehe.
Untuk
Bapak dan Ibu kos, terimakasih telah bersedia menerimaku disini. Bapak dan Ibu
kos yang jarang sekali marah, palingan marah kalau aku telat cuci piring dan
ambil pakaian yang sudah kering. Hahaha, But, Saya pikir, Kalian berdua adalah
Bapak dan Ibu kos paling baik se-Makassar hehehe
Bumi,
Bayi Kak Lina yang sering menjadi mainanku setiap pagi hehe. Matanya selalu mengikutiku,
dari lantai 1 hingga ke lantai 2 kamarku. Bakalan rindu Bumi, rindu panggil
Bumiiiiii, setiap pagi sebelum ke WC pasti singgah dulu walau sekedar bertegur
sapa. Bum, jangan lupakan kakak yah! Cepat gede Bum! Hahaha
“Setiap pertemuan pasti ada perpisahan”
Yah begitulah ungkapan populer yang sering kita dengar. But, I hope, next time kita bisa ketemu lagi. Kalau ke Makassar,
Insha Allah bakalan singgah kok.
Terimakasih telah menjadi keluarga
selama di Makassar. Kalian terbaik J
Komentar
Posting Komentar