Langsung ke konten utama

Where there is a will there is a way

Jangan cuma berani bermimpi!!!
Tapi beranilah bergerak untuk mewujudkan mimpimu!!! (Pemimpi Optimis)

Setelah tertatih-tatih berjuang menaklukkan skripsi dan akhirnya berhasil wisuda di penghujung tahun 2016 (tepatnya 8 Desember), kini perempuan yang menyebut dirinya sebagai pemimpi optimis ini sedang berjuang di sebuah kampung yang terletak di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kampung yang didalamnya terdapat kurang lebih 100 tempat kursus bahasa yang disebut “Kampung Inggris”.
Sulung dari dua bersaudara ini rela berpisah dari orang tuanya yang berada di Makassar. Ia memilih kampung ini sebagai tempat belajar bagi dirinya. Dengan berbekal uang beasiswa yang didapatkannya dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan ditambah dana dari Dosen dan pihak keluarga, akhirnya dengan penuh semangat, ia melangkahkan kaki meninggalkan kota Daeng sejenak pada tanggal 23 Januari 2017 lalu. Sekarang, tanggal 05 Maret 2017 itu artinya sudah 42 hari ia berada disini.
Baginya, pendidikan adalah  cara untuk memperbaiki kondisi keluarga, bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya, juga untuk meningkatkan kualitas keilmuan yang telah dimilikinya. Ia punya mimpi suatu saat nanti akan menjadi konseptor kurikulum pendidikan yang kurikulum gagasannya akan diterapkan di sekolah-sekolah formal maupun sekolah non formal di Indonesia. Dengan berlatar Pendidikan Guru Sekolah Dasar, tentunya ia seringkali bersinggungan dengan pembuatan lesson plan (RPP), media pembelajaran, LKS, dan perangkat pembelajaran lainnya. Oleh karena itu, ia ingin sekali meningkatkan keilmuannya itu dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (S2). Akan tetapi, biaya S2 baginya sangat mahal jika menggunakan biaya orang tua. Ia sadar betul bahwa orang tuanya tak mampu membiayainya. Dan satu-satunya cara untuk melanjutkan studinya adalah dengan mengejar beasiswa. Walaupun ia juga tahu mendapatkan beasiswa bukanlah hal yang mudah. Banyak persyaratan yang harus ia penuhi, salah satunya adalah kemampuan bahasa inggris yang dibuktikan dengan sertifikat TOEFL dengan skor minimal 500 (untuk dalam negeri).
Berkaitan dengan hal tersebut, perempuan yang cinta literasi ini datang ke Pare. Ia teringat dengan pesan Seniornya bahwa Ia harus memantaskan diri untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Prinsip yang selama ini ia yakini bahwa “Hasil tidak akan menghianati proses”. Hari demi hari ia lalui dengan penuh semangat. Bulan pertama ia mengambil program Basic 1 dan 2 di ELFAST, salah satu tempat kursus di Pare yang terkenal dengan kualitas grammarnya. Ia masuk 5 hari dalam seminggu. Mulai hari Senin sampai Jum’at. Setiap hari ia masuk selama 5 kali, mulai pukul 05.30 pagi sampai pukul 17.30 sore. Karena kelas mulai pukul 05.30 pagi, berarti ia harus berangkat sebelum jam itu, biasanya Ia bangun pukul 03.30 subuh untuk mereview materi, sholat, mandi dan berangkat pukul 05.10, seringkali ia yang menyalakan lampu kelas, karena ia datang pertama. Perempuan yang lahir di tanggal 23 Mei ini memang mengincar tempat duduk paling depan atau tempat duduk yang menurutnya strategis agar dapat memahami materi dengan baik.
Setelah menyelesaikan program Basic 1 dan 2 di ELFAST, kini ia sedang belajar di LOGICO, (Cabang dari ELFAST), disini ia mengambil program TOEFL sesuai dengan tujuannya. Belajar di LOGICO sangat menarik baginya. Sama seperti di ELFAST, disini ia juga belajar 5 kali sehari, 2 kali untuk materi Listening, 1 kali materi Reading, dan 2 kali materi Structure & Written Expression. Listening diajar oleh Mr. Arif yang sangat sabar, Reading diajar oleh Miss. Iis yang tegas, dan Structure & Written Expression diajar oleh Mr. Mujib yang sangat Inspiratif. Kalau nanti mengajar, Ia ingin seperti Mr. Mujib, katanya.
Selain belajar di tempat kursus, ia juga rutin belajar di kosnya (Lovely House). Setiap malam ia mereview materi, latihan listening, baca buku dan latihan soal Structure, baca modul reading, kerja tugas, Hafal Vocabulary baru, dan membaca artikel berbahasa Inggris seperti Jakarta Post. Sebagai upaya memantaskan diri, ia juga membeli beberapa buku yang relevan untuknya belajar TOEFL. Salah satu buku favoritnya adalah buku Reading and Translation. Buku tersebut mengajarkan skills dalam membaca dan menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris dan sebaliknya. Buku-buku pendukung tersebut ia baca usai mereview materi. Waktu belajar kalau malam biasanya sampai jam 12 malam. Oh iya, hal penting yang harus ia lakukan sebelum tidur adalah mengatur alarm agar ia bangun sesuai waktu yang telah ditentukan. Karena menurutnya, kedisiplinan belajar sangatlah penting.

                                                                           (Review materi)
                                                                                           Sumber : Dokumentasi Pribadi

Rata-rata di Pare ini, ada dua hari libur dalam seminggu yaitu hari Sabtu-Ahad. Setiap orang menggunakan Sabtu-Ahadnya dengan beraneka ragam. Sebagian besar, Sabtu-Ahad digunakan sebagai hari refreshing seperti jalan-jalan ke Gunung Kelud, Bromo, Kebun Bunga Matahari atau sekedar berkelana di Gedung Tua atau ke tempat favorit lainnya. Tapi itu tidak berlaku bagi perempuan yang satu ini. Ia lebih memilih untuk tinggal di kos, menghafal vocab baru dan mereview materi. Tak-apa baginya, jika ada yang menyebutnya “terlalu serius”, “Hey, sekali-kali harus pergi refreshing! masa’belajar terus?”. Menurutnya waktu sangat berharga, jadi harus dimanfaatkan dengan baik. Masa’ iya jauh-jauh dari Makassar ke Pare untuk jalan-jalan setiap minggu? Kan gak oke. Kecuali Kalau goalsnya udah tercapai, bolehlah jalan-jalan.
                Terlepas dari semua usaha yang dilakukan manusia, pada akhirnya penciptalah yang punya kuasa untuk memutuskan. Oleh karena itu, jangan lupa berdoa! Mantapkan usahamu, perbanyak doamu! 

You will never know till you try. So, you must believe that “Where there is a will there is a way” J


In English Village, Pare Kediri on March 05, 2017. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dirgahayu Nining Amalia

            Sore ini, tanaman boleh berbahagia karena mendapatkan siraman gratis dari air hujan yang terus mengalir dengan derasnya. Setidaknya, dengan hujan bisa membuat bunga-bunga dan pohon-pohon bangkit dari daunnya yang sempat layu. Di kamar kosku yang mungil ini, aku menyimak suara hujan yang sedang konser di depan kosku. Yah, nampaknya suara hujan sedang menghiasi daerah tidung 5 dan sekitarnya. Hemm…Lumayan syahdu rupanya. Hehehe..tapi   sebenarnya bukan hujan yang menjadi topik utama ceritaku kali ini.             Kali ini aku ingin bercerita tentang salah satu personil KC, Si Mawar Merah Tak Berduri. Haha Nama lengkapnya, Nining Amalia, aku paling sering menyapanya dengan sebutan Ningnong atau Ning, tapi teman-temanku biasanya memanggilnya Nining. Mendengar namanya “Nining Amalia” waktu itu aku coba menebak dimana asalnya. Kupikir, dia orang Jawa. Eh, terny...

Pencarian

          Sebenarnya tulisanku yang satu ini sudah lama. yah sejak Desember 2012 lalu. Dan sekarang sudah memasuki tahun 2014. Sudah lama yah?? Hehe bahkan ini sudah ada di blogku sebelumnya. Tapi berhubung ini, blog baru saya, dan belum ada apa-apanya di dalam. Jadi aku masukin aja hehe Selamat Membaca :) Bismillah :) Tak terasa sudah beberapa bulan ini aku telah menikmati bangku perkuliahan.  Satu hal yang aku syukuri adalah bahwa di Universitas Negeri Makassar yang akrab disebut Kampus Orange ini khususnya di Fakultas Ilmu pendidikan tempatku menimbah ilmu sekarang, aku memiliki banyak teman, bahkan sahabat pun ada. Namun ada yang mengganjal kurasakan, sejauh ini belum aku temukan seorang pun diantara mereka yang sepandai dirimu dalam memahami dan mengerti diriku. Sampai saat ini aku terus mencari.  Kapan aku menemukannya? Entahlah….biarkan saja waktu yang akan menjawabnya. Bukan maksudku untuk membandingkan mereka denganmu, akan tetapi...

IKHLAS Part II

Assalamu Alaikum Sobat Blogger. Selamat Malam. Hari ini aku ingin berbagi cerita. Cerita tentang Ikhlas. Semoga kalian bisa menarik hikmah dari peristiwa yang akan aku ceritakan kali ini. Selamat Membaca yah! Baru kemarin di Halaqah aku dan teman-teman belajar tentang Ikhlas. Baru kemarin pula aku memposting tulisan di blog berjudul “Ikhlas”. Ehh, hari ini aku diuji lagi. Diuji oleh satu kata itu yakni “IKHLAS”. Hpku dijambret di Tidung 2 saat aku dan Mita ingin ke kosnya mengambil helm. Sekitar jam 12 siang, waktu sholat jum’at.  Rencana kami akan pergi ke acara aqiqahnya Azizah, salah satu teman posko kami. Kuakui aku memang cukup “teledor” memegang hpku dalam keadaan dibonceng.  Aku sibuk balas BBM teman-teman, BBM teman Posko dan BBM teman SDku yang ingin dikirimkan file Skripsi. Saat asyik membalas BBM teman, tiba-tiba saja ada tangan laki-laki yang sigap mengambil hp di tanganku. Rasanya secepat kilat. Dan di saat itu aku baru sadar bahwa hpku sedang dijambret....