Langsung ke konten utama

Salam Literasi



“Seorang pembicara yang baik biasanya adalah pendengar yang baik. Seorang penulis yang baik biasanya adalah pembaca yang baik”.
Kata-kata tersebut baru saja aku dapatkan dari buku yang aku baca berjudul “Pemimpin Cinta” karangan Edi Sutatro, Direktur SIT Athirah yang merupakan sekolah paling bergengsi di Makassar. Sekolah yang terkenal dengan prestasi dan manajemennya yang bagus.
Ada beberapa poin penting yang aku dapatkan dari buku ini. Namun yang ingin aku bahas lebih jauh adalah literasi. Yap, Literasi berkaitan dengan baca tulis.
Terkadang aku menyesal. Membiarkan momen berlalu begitu saja tanpa kutulis. Ada-ada saja halangan ketika ingin menulis. Padahal masing-masing momen memiliki cerita tersendiri. Belum ada satupun cerita edisi KKN yang aku posting di blog. Belum ada sama sekali. Padahal ada banyak momen yang aku ingin ceritakan seperti baru-baru ini kesibukanku menjadi panitia administrasi di acara kampung kemah penggalang se-kabupaten bantaeng yang harus menyeimbangkan antara tugas di kepanitiaan, melatih siswa Membaca puisi, desain id card, dan administrasi lainnya, tentang kebahagiaanku yang tiada tara ketika siswa hasil binaanku Juara 1 lomba Baca puisi se-kabupaten Bantaeng dan id card karyaku digunakan oleh seluruh peserta yang jumlahnya 600-an begitupun panitia dan bina damping, pengalamanku menjadi Panitia pada kegiatan Bantaeng Fun Week khusus lomba bakiak yang super dadakan, bagaimana tidak? aku menjadi panitia H-3, perjuanganku ketika harus ke Makassar untuk melaksanakan seminar proposal penelitian lembaga yang slide presentasinya kukerjakan di mobil dalam perjalanan sambil menahan maag yang akut dan perut yang lapar, ditambah daftar pustaka yang belum terprint, Agus ketua timku dan Rismi yang juga angota tim tidak datang, melawan rasa takut karena sebenarnya diantara kami berempat Aguslah yang paham betul dengan penelitian kami, hingga akhirya para penanggap memuji cara presentasi kami, pengalamanku menjadi moderator di acara seminar pendidikan yang pematerinya Dr. Arnida, M.Si, pengganti pak Rektor. Hampir saja aku jadi moderatornya pak Rektor. hehehe
Mataku sudah pekat dari tadi dan terus kukucek-kucek, rasanya sangat gatal. aku ingin istirahat saja, tapi keinginanku untuk menulis lebih kuat daripada keinginanku untuk tidur. Besok ada PORSENI PGRI dan panitia harus berkumpul pukul 06.30. Tapi, kepanitiaanku masih simpang siur meskipun secara gambling di group KKN-PPL namaku tertera disana. Hanya saja, aku merasa bukan panitia. Pasalnya, aku tak pernah ikut gladi, malam ini juga ada rapat tapi tak aku ikuti. Ah, Masalah PORSENI, nantilah di bahas hehe
Mari fokus kembali membahas budaya Literasi
Aku sangat tertarik dengan program “Bedah Buku” Pak Edi. Dari dulu aku berpikir bagaimana cara membuat teman-teman dan adik-adik mahasiswa rajin membaca? Mungkin salah satu caranya lewat “bedah buku” jadi setiap mahasiswa disuruh membedah buku, katakanlah mereka diberi kesempatan untuk membaca 1 buku selama 1 minggu kemudian diadakan pertemuan untuk membedah buku yang telah dibacanya. Keren kan? Hasil dari bedah buku bisa juga ditulis. Dengan demikian, budaya literasi akan tercipta.
Aku merasakan betul manfaat dari membaca dan menulis. Membaca, selain menambah wawasanku juga menambah kosa kata apalagi tentang diksi. Diksi tersebut dapat aku gunakan ketika berbicara, apalagi ketika aku berbicara di depan umum seperti menjadi MC ataupun moderator.
Menulis, dapat mengabadikan setiap momen, setiap cerita yang ada setiap harinya.
Karena menulis, aku mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman di berbagai daerah di Indonesia, karena menulis aku dapat merasakan naik pesawat dari Makassar-Jakarta-Pekanbaru, karena menulis aku mendapatkan banyak pengalaman. Dengan semangat itulah, akhirnya rasa ngantukku malam ini dapat terkalahkan dengan rasa inginku menulis.
SALAM LITERASI dari Pemimpi Optimis J !!!

Bantaeng, 20 November 2015 Pukul 08:59 WITA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dirgahayu Nining Amalia

            Sore ini, tanaman boleh berbahagia karena mendapatkan siraman gratis dari air hujan yang terus mengalir dengan derasnya. Setidaknya, dengan hujan bisa membuat bunga-bunga dan pohon-pohon bangkit dari daunnya yang sempat layu. Di kamar kosku yang mungil ini, aku menyimak suara hujan yang sedang konser di depan kosku. Yah, nampaknya suara hujan sedang menghiasi daerah tidung 5 dan sekitarnya. Hemm…Lumayan syahdu rupanya. Hehehe..tapi   sebenarnya bukan hujan yang menjadi topik utama ceritaku kali ini.             Kali ini aku ingin bercerita tentang salah satu personil KC, Si Mawar Merah Tak Berduri. Haha Nama lengkapnya, Nining Amalia, aku paling sering menyapanya dengan sebutan Ningnong atau Ning, tapi teman-temanku biasanya memanggilnya Nining. Mendengar namanya “Nining Amalia” waktu itu aku coba menebak dimana asalnya. Kupikir, dia orang Jawa. Eh, terny...

Pencarian

          Sebenarnya tulisanku yang satu ini sudah lama. yah sejak Desember 2012 lalu. Dan sekarang sudah memasuki tahun 2014. Sudah lama yah?? Hehe bahkan ini sudah ada di blogku sebelumnya. Tapi berhubung ini, blog baru saya, dan belum ada apa-apanya di dalam. Jadi aku masukin aja hehe Selamat Membaca :) Bismillah :) Tak terasa sudah beberapa bulan ini aku telah menikmati bangku perkuliahan.  Satu hal yang aku syukuri adalah bahwa di Universitas Negeri Makassar yang akrab disebut Kampus Orange ini khususnya di Fakultas Ilmu pendidikan tempatku menimbah ilmu sekarang, aku memiliki banyak teman, bahkan sahabat pun ada. Namun ada yang mengganjal kurasakan, sejauh ini belum aku temukan seorang pun diantara mereka yang sepandai dirimu dalam memahami dan mengerti diriku. Sampai saat ini aku terus mencari.  Kapan aku menemukannya? Entahlah….biarkan saja waktu yang akan menjawabnya. Bukan maksudku untuk membandingkan mereka denganmu, akan tetapi...

IKHLAS Part II

Assalamu Alaikum Sobat Blogger. Selamat Malam. Hari ini aku ingin berbagi cerita. Cerita tentang Ikhlas. Semoga kalian bisa menarik hikmah dari peristiwa yang akan aku ceritakan kali ini. Selamat Membaca yah! Baru kemarin di Halaqah aku dan teman-teman belajar tentang Ikhlas. Baru kemarin pula aku memposting tulisan di blog berjudul “Ikhlas”. Ehh, hari ini aku diuji lagi. Diuji oleh satu kata itu yakni “IKHLAS”. Hpku dijambret di Tidung 2 saat aku dan Mita ingin ke kosnya mengambil helm. Sekitar jam 12 siang, waktu sholat jum’at.  Rencana kami akan pergi ke acara aqiqahnya Azizah, salah satu teman posko kami. Kuakui aku memang cukup “teledor” memegang hpku dalam keadaan dibonceng.  Aku sibuk balas BBM teman-teman, BBM teman Posko dan BBM teman SDku yang ingin dikirimkan file Skripsi. Saat asyik membalas BBM teman, tiba-tiba saja ada tangan laki-laki yang sigap mengambil hp di tanganku. Rasanya secepat kilat. Dan di saat itu aku baru sadar bahwa hpku sedang dijambret....