Pagi tadi sekitar pukul 7:19 waktu
Tidung, aku membuka akun BBM. Rupanya ada BBM dari Ade Wardiman, Koordinator
Umum Komunitas Laboratorium.
Dan Jreeennngggg, apa isi
BBMnnya?
“UNDANGAN UNTUK ANGKATAN 2012. Bismillah, Selamat Pagi teman-teman yang
luar biasa. Apa kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan sehat dan selalu
semangat. Tak terasa 3 tahun lebih sudah kita lalui dengan berbagai kisah indah
dan berbagai cerita suka dan duka. Dan hari ini sadar atau tidak kurang lebih
150 hari lagi kita akan menghabiskan waktu bersama di komlab tercinta. Maka
dari itu kami mengundang teman-teman untuk menghadiri temu rindu dalam naungan
persaudaraan sebelum kita akhirnya berpisah nanti dan membicarakan tentang
Komlab ke depan. Semoga Allah memudahkan kaki teman-teman untuk melangkah ke
lab Seni untuk berkumpul sore ini pukul 16.00 Insya Allah. Salam komitmen dan
proaktif.
Sontak BBM
tersebut membuatku terharu plus kaget. Ini ade yang buat? Hah? Serius? Ah, Rupanya
Pak Koordinator bisa romantis juga yah. Aku yang terharu itu, masih tidak percaya.
Tapi Ah, yah sudahlah hehe. Awalnya aku khawatir tidak bisa mengikuti momen
langkah itu. Ada job soalnya hihihi. Aku terlanjur sudah dikontrak jadi
moderator seminar proposal teman poskoku, Nunu dan waktunya relatif sama. Jadwal
jadi moderator jam 03.00 sore dan sepertinya tidak selesai di jam 4. Huh, yah
apa boleh buat, kemungkinan besar aku tidak ikut. Toh, amanahnya juga lebih
awal datangnya. Hiksss hiksss
“Untuk 2 jam spesialnya hari ini sepertinya saya tidak bisa datang
bukan karena tidak cinta kalian tapi karena amanah lebih dulu ada”
Begitulah isi postinganku di akun
sosmed.
***
Aku setengah
berlari ke tempat Foto copy. Kutengok jam di hpku, Wah 40 menit lagi jam 3. Saat
itu, aku disibukkan dengan berkas revisi proposalku. Untung empat tanda tangan
sudah berhasil kudapatkan. TTD Pembimbing 1, Pembimbing 2, Ketua Prodi, dan
Pembantu Dekan 1. Dari empat TTD tersebut
ada yang kudapatkan di Hotel Sahid. Perjuangannya luar biasa loh.
“Kak, mauka jilid”
“Oh iya dek, berapa rangkap?”
“2 kak”
“Oke tunggu yah”
“Kak bisa selesai jilidnya
sekitar 20 menit dari sekarang?” kataku, yang takut telat.
“mmmm, bisa…bisa…”
“oke kak”
Hpku bergetar, pasti ini dari
Nunu.
“Halloooo, Hajeeee….dimanaki?
Bisaji jadi moderator toh?”
“Oh iya, iya bisaji, di tempat
foto copyka ini” kataku yang berusaha menjelaskan
Kak Adi, memenuhi janjinya,
bahkan lebih cepat. Akhirnya jilidnya selesai.
“Ria, sudahmka jilidki, kalau
sudah ini, bagaimana lagi?”
Ria akhirnya menjelaskan panjang
lebar. Hem baru sadar arsipku belum ada. Jadi yah harus fotocoy lagi.
“Ayo ke tempat foto copy, tadi
punyaku belum kuambil, kusuruh jilid saja baru pergika” kata Ria
“hahahhaaha dasarrr, tapiiiiii
Ria, mauka jadi moderator, hampirmi, kudapatji ini di”
“Iya, Insya Allah”
Sampai di tempat fotocopy, Ria
menyuruhku untuk pergi ke tempat seminar padahal semestinya kami harus ke
fakultas untuk stempel Ketua Prodi dan PD 1.
“Pergimi ke sana, telat nanti”
“Tapi stempelnya?”
“Biar nanti saya yang stempelkan”
“Terimakasih Ria”
“Iyo pergimi cepat!”
Ria, hari ini kau temanku yang
paling mengerti. Terimakasih atas bantuan dan kepekaannya. Dengan Nampak tergesa-gesa
aku berjalan cepat agar tidak telat. Maklum, aku yang jadi moderator.
Kubuka sepatuku dan masuk ke Lab
Matematika. Ternyata dosen penguji sudah ada. Hem untung tidak telat.
Saat itu, kujalankan tugasku
sebagai moderator Seminar. Membuka seminar, mempersilahkan calon peneliti, mencatat
komentar dari para penguji, memperhatikan suasana forum dll.
Selang beberapa jam hpku bergetar
kembali
“Sudah jadi moderator?”
“Tunggu hampirmi selesai ini,
maumi ditutup”
“Ok Ke Lab Seni nah”
“Siap” balasku
Diluar dugaan,
ternyata seminarnya selesai Pukul 16.30. Yes, bisa ikut temu rindunya. Kuambil
nasi dos, teh kotak, dan air botol Aqua punyaku yang diberikan oleh calon peneliti
yang seminar hari ini. Jadi moderator itu enak loh, dapat ilmu, dapat
pengalaman, dapat makanan lagi Hahaha. Aku kembali berlari dari Lab Matematika
ke Lab IPA untuk menyimpan makananku. Lumayan ribet juga kalau aku bawa ke
lantai 2, di Lab Seni. Segera kusimpan, dan dengan semangat kulangkahkan kakiku
ke Lab Seni. Rasanya langkahku begitu cepat, naik tangganya pun tidak berasa
saking senangnya. Penasaran pembahasan mereka sudah dimana? Bagaimana raut muka
mereka, dan sejuta bayangan lainnya.
***
Kakiku
berhenti di depan pintu lab Seni, kulihat dibalik pintu kaca, Mereka sedang duduk
melingkar dan Nampak serius. Kubuka sedikit pintu kaca itu, lalu kututup
kembali. Ada aroma lain yang tercium, tidak biasanya, kali ini aku deg degan. Lalu
semua mata tertuju padaku dan menyuruhku masuk. Baiklah, aku masuk. Aku tertawa
besar melihat mereka yang sumpahhh seriussss banget. Kulihat Risma yang matanya
sudah berkaca-kaca. Ada apa ini?? Risma menangis. Ehh coba lihat Tuti! Matanya
memerah, aduhh kenapa? Ada apa ini? muka mereka mendadak Horor kuliat. Tapi aku
masih tertawa cengengesan waktu itu, lucu saja melihat suasana yang seperti
ini.
“kok aku belum merasakan feelnya
yah?, aku belum ingin menangis” kataku kepada Riza
“Mungkin karena kau datang telat,
dan kau tidak datang dari awal jadi belum dapat feelnya”
Kuperhatikan muka
mereka satu per satu, ada yang sudah berkaca-kaca, ada yang tertunduk, eh ada
pula dua bungkus tissue, rupanya tissuenya pun sudah tersedia. Tapi waktu itu,
aku belum baper. Entah mengapa. Hingga tiba giliranku mengeluarkan unek-unek
dan Jrengggg jrengg tangisku pecah tak tertahankan. Semakin kutahan, semakin
pecah. Ya sudah, nangis sajalah. Dan sekarang sudah dapat feelnya, mulai baper uhhh,
mewek juga akhirnya. Hiksss -_-
Aku tahu, kita
semua dituntut untuk menyelesaikan studi secepatnya, kita didesak untuk cepat
wisuda, telinga kita pun mungkin sudah bosan mendengar pertanyaan “Kapan
Wisuda?” baik dari orang tua, kakak, adik, teman, hingga tetangga. Wajar
sajalah, tidak usah risih dengan pertanyaan itu. Cukup senyum dan bilang “Doakan
saja yang terbaik” just it.
Aku paham. Aku
benar-benar paham. Menyandang status tingkat akhir alias yang paling tua di
kampus, Idealnya memang kita tinggal mengarahkan adik-adik kita dan fokus dengan
tugas akhir, hanya saja kondisi yang memaksa kita untuk tetap terjung langsung
bahkan beberapa diantara kita menjadi penanggung jawab kegiatan di Wisata Pendidikan.
Jadi kita harus bisa memanajemen waktu dengan baik antara Tugas Akhir alias
Skripsi Sweet, Kepanitiaan Wisata Pendidikan, dan menjalankan Program kerja lab
masing-masing. Apalagi bagi kita yang juga sibuk di tempat lain dan memiliki beberapa
agenda lain yang harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan. Ambil positifnya
saja, kita dipercaya, jadi kita diberi amanah.
Masing-masing kita punya cerita sendiri selama berkomunitas. Bagiku pribadi,
kalian lebih dari sekedar teman se-komunitas, bagiku kalian adalah sebuah
keluarga, lebih tepatnya aku menganggap kalian sebagai saudaraku. Kita terlahir
dari rahim ibu yang berbeda, tapi entah mengapa ikatan emosional itu ada dan
sangat kuat.
Ada manis, tentu ada juga pahitnya. Bahagia, tertawa, gila-gilaan, Sakit
hati, marah, jengkel, kecewa, dan sebagainya jelas sudah pernah kita rasakan. Tapi,
kita harus tahan banting seperti kata Kak Erna. Hapus kata “Menyerah” dalam
kamus hidup kita. Anggap masalah sebagai tantangan. Keep Spirit, Keep Strong!!!
Terimakasih untuk satu harinya Komlab
2012. Satu hari yang membahagiakan. Semoga
tali persaudaraan kita tidak pernah terputus. Semoga mimpi kita untuk membangun
sekolah Yayasan KomLab dapat terwujud, semoga kita bisa memberikan teladan yang
baik ke adik-adik kita, semoga kegiatan Wisata Pendidikan sukses, Semoga kita
bisa memanajemen waktu dengan baik dan akhirnya bisa memakai toga di bulan
Agustus, Semoga mimpi-mimpi kita dapat terwujud. Ingat selalu tiga semboyan kita,
Salam Komitmen dan Proaktif!!!
Tanggungjawab adalah harga diri!!!
Kejujuran adalah bahasa yang
paling santun!!!
Temu rindu ditutup dengan Foto Bersama.
Reski, Risma, Hajrah, Lili, Taufik, Endang,
Riza, Dian, Tuti
Tri, Novi, Vira, Kak Erna, Tuya, Dewi, Ade
Komentar
Posting Komentar