Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Peserta Terbaik Talkshow Beasiswa LPDP

“Baiklah, kita akan umumkan peserta Terbaik kita” Yang pertama,……..St. Hajrah. Silahkan Maju ke depan dek! Hah? Saya jadi Peserta Terbaik? (Antara kaget plus bahagia) Ya Allah, Hari ini jadi peserta semoga nanti jadi bisa menjadi salah satu awardee. Amin Lanjut S2, tidak bayar kuliah plus dapat uang saku hampir 3 juta per bulan? Siapa yang tidak mau? Ketika mereka bertanya “, Hajrah setelah S1 mau kemana?” Daftar PNS? Ikut SM3T atau lanjut S2? Aku selalu menjawab”Lanjut S2” Padahal dari sisi ekonomi, aku tidak mungkin lanjut jika S2 dibiayai oleh orang tua. Sudah cukup aku membebani mereka dengan biaya kuliahku selama S1. Toh, orangtuaku juga lebih menganjurkan untuk daftar CPNS. Tapi, meski demikian, niatku untuk lanjut S2 tidak pernah padam. Ada rasa menyesal waktu awal masuk kuliah aku tidak mendaftar beasiswa bidikmisi. Ada  banyak ketakutan ketika aku ingin mendaftar. Bayangan akan di DO jika IPK tidak mencukupi standar membuatku mengurungkan niat untuk daftar bea...

About Activity

Haii sobat blogger. Malam ini malam minggu yah? Ayoo kalian kemana? Hemm mungkin ada yang sedang asyik dinner bersama orang tersayang, ada yang ngumpul bareng teman-teman, atau ada yang di kos kerja proposal penelitian?? Cieee mahasiswa tingkat akhir.  Semangat yah!!! Oh iya, hari ini aku akan berbagi tentang aktivitasku selama seharian ini. Pagi Pagi tadi, aku ke rumah Ibu Erma, Dosen Pembina Komunitas Laboratorium. Disana, ada acara makan-makan plus Musyawarah Wisata Pendidikan. Siang Setelah ke rumah Ibu Erma, Aku membawa proposal. Ada dua proposal yang kubawa. Proposal LPM Profesi dan Tiga Serangkai.  Sebelum akhirnya kami  berangkat, kami searching dulu di Google Maps alamat sekret LPM Profesi. Maklumlah, sebelumnya aku sudah mencari informasi dari anak profesi. Katanya, sekretnya di Jl. Mallengkeri Luar. Oke capsus ke Mallengkeri…wah susah juga yah nyari sekretnya. “Bagaimana kalau kita ke sekret yang di gedung PKM saja Ki? Disitu ada sekret dari ...

IKHLAS Part II

Assalamu Alaikum Sobat Blogger. Selamat Malam. Hari ini aku ingin berbagi cerita. Cerita tentang Ikhlas. Semoga kalian bisa menarik hikmah dari peristiwa yang akan aku ceritakan kali ini. Selamat Membaca yah! Baru kemarin di Halaqah aku dan teman-teman belajar tentang Ikhlas. Baru kemarin pula aku memposting tulisan di blog berjudul “Ikhlas”. Ehh, hari ini aku diuji lagi. Diuji oleh satu kata itu yakni “IKHLAS”. Hpku dijambret di Tidung 2 saat aku dan Mita ingin ke kosnya mengambil helm. Sekitar jam 12 siang, waktu sholat jum’at.  Rencana kami akan pergi ke acara aqiqahnya Azizah, salah satu teman posko kami. Kuakui aku memang cukup “teledor” memegang hpku dalam keadaan dibonceng.  Aku sibuk balas BBM teman-teman, BBM teman Posko dan BBM teman SDku yang ingin dikirimkan file Skripsi. Saat asyik membalas BBM teman, tiba-tiba saja ada tangan laki-laki yang sigap mengambil hp di tanganku. Rasanya secepat kilat. Dan di saat itu aku baru sadar bahwa hpku sedang dijambret....

IKHLAS

Izinkan hamba untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah kau berikan ya Rabb. Hamba paham bahwa engkau mempertemukan kami untuk suatu alasan. Hamba sangat bersyukur bertemu dengan mereka. Kak Bonita, murobiyah yang selalu siap berbagi ilmu, sharing pengalaman, pemberi kritik dan juga saran, serta menjadi penyemangat yang luar biasa. Teman-teman satu halaqah Tuya, Ria, Anni, Rahma, Vira, Risma, Ayu, Linda, Dewi, dan Suleha yang semangatnya dalam belajar Islam sangat besar. Sungguh, aku bahagia bisa bertemu dengan orang-orang seperti kalian. Tadi ba’da dzuhur kami kembali bertemu dalam sebuah halaqah. Pertama, tentu saja dibuka oleh MC. MCnya yaitu Tuya. Setelah itu, dilanjut dengan Tilawah. Tilawahnya tadi dimulai dari Surah Al-Imran ayat 174. Setiap orang, membaca 1 halaman. Tilawah selesai, lanjut Abrhar. Di Abrhar ini, Dewi yang jadi pematerinya. Dewi membahas Tentang Viruzika, sejenis penyakit yang mirip DBD dan saat ini sedang ngehits , hehhe. Gejala Viruzika yait...

Belajar Menulis Rutin

Haloo sobat blogger. Selamat malam. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga kalian sehat walafiat yah. Malam ini aku sedang ada di rumah tepatnya di daerah Limbung, Gowa, Makassar. Disini lagi hujan nih, hujannya sih nggak deras amat, yah hujan manja gitu hehe Hayoo, ada yang sudah baca tulisan sebelumnya nggak? Tulisan sebelumnya berjudul “Flashback : Memaksa diri Menulis”. Yang belum baca monggo dibaca disini http://sthajrah.blogspot.co.id/2016/02/flashback-memaksa-diri-menulis.html Setelah membaca tautan yang dibagikan oleh Kak Bonita Mahmud, aku berjanji pada diriku sendiri untuk Menulis Rutin. Hemm…mau cerita apa yah hari ini? Hari ini aku bangun kesiangan, hampir jam 9. Tapi kok ibu tidak bangunin aku yah? Atau akunya aja yang nggak dengar (yaiyalah, hajrah, kamu kan tidur), mungkin tidurnya lelap banget haha. Oh iya, hari ini Alhamdulillah flunya agak mendingan, tapi dada masih sesak ditambah lagi Batuk berdahak. Batuk itu nggak enak loh. Makan berminyak salah, ma...

Flashback : Memaksa Diri Menulis

Buka Facebook, ada pemberitahuan “Bonita Mahmud menandai anda dalam kiriman”  Tautannya berisi tentang Tips Menulis. “sebuah blog akan hidup jika pemilik pribadinya rajin dan rutin memposting tulisannya di blog pribadinya” Tadi juga sempat baca DP salah seorang teman, di DP tersebut bertuliskan “ Saya berjanji akan menulis setiap hari”. Jadi kesindir dengan pernyataan di atas. Soalnya, aku sering banget menunda menulis, atau sering tidak menuntaskan tulisan. Kadang-kadang juga telat posting.  Menulis setiap hari? Kayaknya bagus nih, tapi mengumpulkan mood untuk nulis itu susah loh. Ini saja, aku paksakan nulis. Sudah 4 hari aku di rumah, tidak ada aktivitas yang berarti. Sabtu, Minggu, Senin, dan Hari ini Selasa. Sabtu Sebenarnya, pengen banget posting di blog. Soalnya, banyak yang ingin aku ceritakan. Hari Sabtu, salah satu temanku keluar dari Rumah Sakit. Alhamdulillah. Mastura Arifin, yang sering disapa Tuya atau Aisyah ini terkena penyakit asam la...

Coretan 1 Februari 2016

Maaf yah sobat blogger, baru sempat posting cerita ini. Ini cerita 1 februari lalu di kampus Fakultas Ilmu Pendidikan UNM. Pagi tadi, aku benar-benar terkejut. Ternyata di zaman yang modern ini masih banyak saudara kita yang tertinggal. Sebenarnya, aku tidak percaya dengan apa yang dikatakan Oleh Bapak itu. Menyandang status “Mahasiswa Tingkat Akhir” ternyata sangat membosankan -_- Tempat langganan kami adalah Fakultas. Fakultas menjadi tempat yang paling asyik menunggu dosen Pembimbing. Hari  ini aku dan teman se-PA kompak menunggu kedatangan Ibu Nursiah, Penasehat akademik sekaligus pembimbing 1 kami. Kami tiba di kampus sekitar jam 08.00 pagi. Setelah dihubungi ternyata Ibu sedang sakit dan menyuruh kami menunggu. Menunggu tanpa jam yang pasti. Hemm, seperti ini yah rasanya menjadi mahasiswa tingkat akhir? “Oh iya, kamu sudah beli buku pedoman skripsi?” Kata Hajar “Belum”, kataku Aku dan Hajar akhirnya ke tempat fotocopy an yang menjual buku pedoman Skripsi. Setelah...