Langsung ke konten utama

Coretan 1 Februari 2016

Maaf yah sobat blogger, baru sempat posting cerita ini. Ini cerita 1 februari lalu di kampus Fakultas Ilmu Pendidikan UNM.
Pagi tadi, aku benar-benar terkejut. Ternyata di zaman yang modern ini masih banyak saudara kita yang tertinggal.
Sebenarnya, aku tidak percaya dengan apa yang dikatakan Oleh Bapak itu.
Menyandang status “Mahasiswa Tingkat Akhir” ternyata sangat membosankan -_- Tempat langganan kami adalah Fakultas. Fakultas menjadi tempat yang paling asyik menunggu dosen Pembimbing. Hari  ini aku dan teman se-PA kompak menunggu kedatangan Ibu Nursiah, Penasehat akademik sekaligus pembimbing 1 kami. Kami tiba di kampus sekitar jam 08.00 pagi. Setelah dihubungi ternyata Ibu sedang sakit dan menyuruh kami menunggu. Menunggu tanpa jam yang pasti. Hemm, seperti ini yah rasanya menjadi mahasiswa tingkat akhir?
“Oh iya, kamu sudah beli buku pedoman skripsi?” Kata Hajar
“Belum”, kataku
Aku dan Hajar akhirnya ke tempat fotocopyan yang menjual buku pedoman Skripsi. Setelah mendapatkan buku pedoman skripsi, aku kembali ke fakultas sementara Hajar mau ke kantin dulu, katanya mau mengisi perut. Mataku terbelalak mencari kursi kosong, maklumlah Fakultas ramai banget.
Dan Jreeeeennnngg “Aku liat kursi kosong itu, Aku segera duduk, di samping kiriku ada Seorang Laki-laki bertubuh kekar memakai baju batik merah dan celana hitam, kupikir dia adalah seorang Dosen. Dari gesturenya, sepertinya Dia sedang mencari seseorang.
Di tengah asyiknya ngutak atik HP, liat BBM, sapa tahu ada info penting hahaha eh tiba-tiba Bapak itu bertanya
“ini caranya dimatikan bagaimana yah? Katanya sambil memperlihatkan handphone Nokia berwarna merah”
Hah?? (aku masih bingung, seraya gak percaya) masa’ sih tidak tahu?? Ini orang mau nipu atau bagaimana? Sapa tahu aku mau dihipnotis atau atau???. Ya…Ampun, kenapa jadi Suuzon begini Ya Allah”kataku berdebat dalam hati”
Masalahnya ini orang seperti orang terpelajar bahkan tadi mikirnya Dia itu Dosen. Tapi  kok biar matikan hp tidak tahu?
“Ini aku tidak tahu caranya Nak” katanya lagi
“OOhh iya Pak, mana Hpnya ? Sini aku lihat dulu”
“Ini nak sambil menyodorkan Hpnya”
Aku coba untuk mematikan handphone bapak tersebut, ehhh ternyata tidak bisa. Aku coba menekan tombolnya satu per satu, tapi tidak bisa juga.
“Pak, aku matikan dulu hpnya yah? Boleh?”
“Boleh, boleh terserah bagaiamana caranya Nak, saya tidak tahu”.
“Oh iya Pak”
Setelah hpnya kumatikan dan diaktifkan kembali Alhamdulillah sudah bagus.

“ini Pak hpnya sudah bagus” ini saya matikan saja pak?
“Tidak usah Nak, Saya tadi mau matikan itu supaya bagus, tapi saya tidak tahu. Saya sedang menunggu keponakan saya, kalau hp saya mati, bagaimana caranya dia hubungi saya”
“oohhh memang keponakannya kemana Pak?”
“Dia ada disitu (sambil menunjuk salah satu ruangan yang ada di fakultas) keponakan saya lagi mengurus sesuatu Nak”
“Bapak memang orang mana?”
“Saya dari NTT Nak, saya tahunya hanya menerima telepon. Saya tidak tahu sms atau apapun”
“Ohh (Aku mengangguk sambil tersenyum)”
“Terimakasih banyak yah Nak”
Hari ini aku belajar bahwa ternyata di zaman yang modern, ini, zaman yang katanya teknologi super canggih ternyata masih ada orang yang tidak tahu bagaimana menonaktifkan Hp.

Aku juga belajar bahwa ketika kita ingin menilai orang lain, jangan hanya liat dari luarnya saja. And Than, jangan mudah Suuzon sama orang :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dirgahayu Nining Amalia

            Sore ini, tanaman boleh berbahagia karena mendapatkan siraman gratis dari air hujan yang terus mengalir dengan derasnya. Setidaknya, dengan hujan bisa membuat bunga-bunga dan pohon-pohon bangkit dari daunnya yang sempat layu. Di kamar kosku yang mungil ini, aku menyimak suara hujan yang sedang konser di depan kosku. Yah, nampaknya suara hujan sedang menghiasi daerah tidung 5 dan sekitarnya. Hemm…Lumayan syahdu rupanya. Hehehe..tapi   sebenarnya bukan hujan yang menjadi topik utama ceritaku kali ini.             Kali ini aku ingin bercerita tentang salah satu personil KC, Si Mawar Merah Tak Berduri. Haha Nama lengkapnya, Nining Amalia, aku paling sering menyapanya dengan sebutan Ningnong atau Ning, tapi teman-temanku biasanya memanggilnya Nining. Mendengar namanya “Nining Amalia” waktu itu aku coba menebak dimana asalnya. Kupikir, dia orang Jawa. Eh, terny...

Pencarian

          Sebenarnya tulisanku yang satu ini sudah lama. yah sejak Desember 2012 lalu. Dan sekarang sudah memasuki tahun 2014. Sudah lama yah?? Hehe bahkan ini sudah ada di blogku sebelumnya. Tapi berhubung ini, blog baru saya, dan belum ada apa-apanya di dalam. Jadi aku masukin aja hehe Selamat Membaca :) Bismillah :) Tak terasa sudah beberapa bulan ini aku telah menikmati bangku perkuliahan.  Satu hal yang aku syukuri adalah bahwa di Universitas Negeri Makassar yang akrab disebut Kampus Orange ini khususnya di Fakultas Ilmu pendidikan tempatku menimbah ilmu sekarang, aku memiliki banyak teman, bahkan sahabat pun ada. Namun ada yang mengganjal kurasakan, sejauh ini belum aku temukan seorang pun diantara mereka yang sepandai dirimu dalam memahami dan mengerti diriku. Sampai saat ini aku terus mencari.  Kapan aku menemukannya? Entahlah….biarkan saja waktu yang akan menjawabnya. Bukan maksudku untuk membandingkan mereka denganmu, akan tetapi...

IKHLAS Part II

Assalamu Alaikum Sobat Blogger. Selamat Malam. Hari ini aku ingin berbagi cerita. Cerita tentang Ikhlas. Semoga kalian bisa menarik hikmah dari peristiwa yang akan aku ceritakan kali ini. Selamat Membaca yah! Baru kemarin di Halaqah aku dan teman-teman belajar tentang Ikhlas. Baru kemarin pula aku memposting tulisan di blog berjudul “Ikhlas”. Ehh, hari ini aku diuji lagi. Diuji oleh satu kata itu yakni “IKHLAS”. Hpku dijambret di Tidung 2 saat aku dan Mita ingin ke kosnya mengambil helm. Sekitar jam 12 siang, waktu sholat jum’at.  Rencana kami akan pergi ke acara aqiqahnya Azizah, salah satu teman posko kami. Kuakui aku memang cukup “teledor” memegang hpku dalam keadaan dibonceng.  Aku sibuk balas BBM teman-teman, BBM teman Posko dan BBM teman SDku yang ingin dikirimkan file Skripsi. Saat asyik membalas BBM teman, tiba-tiba saja ada tangan laki-laki yang sigap mengambil hp di tanganku. Rasanya secepat kilat. Dan di saat itu aku baru sadar bahwa hpku sedang dijambret....