Buka
Facebook, ada pemberitahuan “Bonita Mahmud menandai anda dalam kiriman”
Tautannya
berisi tentang Tips Menulis.
“sebuah blog
akan hidup jika pemilik pribadinya rajin dan rutin memposting tulisannya di
blog pribadinya”
Tadi juga
sempat baca DP salah seorang teman, di DP tersebut bertuliskan “ Saya berjanji
akan menulis setiap hari”.
Jadi kesindir
dengan pernyataan di atas. Soalnya, aku sering banget menunda menulis, atau
sering tidak menuntaskan tulisan. Kadang-kadang juga telat posting. Menulis setiap hari? Kayaknya bagus nih, tapi
mengumpulkan mood untuk nulis itu
susah loh. Ini saja, aku paksakan nulis.
Sudah 4 hari
aku di rumah, tidak ada aktivitas yang berarti.
Sabtu,
Minggu, Senin, dan Hari ini Selasa.
Sabtu
Sebenarnya,
pengen banget posting di blog. Soalnya, banyak yang ingin aku ceritakan.
Hari Sabtu,
salah satu temanku keluar dari Rumah Sakit. Alhamdulillah.
Mastura
Arifin, yang sering disapa Tuya atau Aisyah ini terkena penyakit asam lambung.
Dia masuk RS pada Hari Jum’at. Malam sabtunya, Kami nginap di RS tersebut.
Sebenarnya, cuman 2 orang yang bisa jaga pasien dan nginap di kamar pasien. Parahnya,
kami ada 7 orang yang nginap loh. 2 banding 7?? Hahaha
“Kamar 218
Horor” sepertinya itu judul yang tepat
menggambarkan peristiwa waktu di RS. Horor? Sehoror apa sih? Sehoror hantu di
film-film? Atau jangan-jangan di RS itu ada kuntilanak, gendurowo…atau?? Eitsss
jangan pikir yang horor itu cuman hantu atau setan loh.
Di kamar 218
itu kamar tempat Tuya di rawat. Di dalamnya ada tiga tempat tidur untuk pasien.
Tuya di tengah, dan dua pasien lainnya di sebelah kanan dan kirinya. Dua pasien lain masing-masing dijaga oleh 2
orang. Sangat berbeda dengan Tuya yang dijaga oleh 7 orang. Setiap pasien
memang harusnya dijaga oleh 2 orang saja, makanya id card untuk jaga pasiennya
cuman dua. Jadi, intinya kami MELANGGAR. Melanggar aturan rumah sakit tersebut.
Padahal RS ini terkenal dengan aturannya yang sangat ketat loh.
Mau tahu
siapa-siapa saja yang jagain Tuya?
Baiklah,
kita absen dulu yah!
Aji, Vira,
Risma, Aku, Jannah, Suleha, dan Kakak Tuya (tidak tahu namanya)hihi.
Sudah cukup
7 orang kan?
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7…oke sudah cukup.
Diantara 7
orang itu, Aji lah yang paling takut ketahuan. Katanya, dia tidak pernah
melanggar aturan, jadinya pas melanggar, dianya takut banget. Hahaha Aji Aji…
Mata kami
selalu focus sama pintu kamar 218. Kalau ada suara-suara atau orang yang
ngetuk. Kami selalu ketakutan. Dagdigdug…jantung berdetak kencang. Muka
keringatan. Takut kalau ada satpam masuk, terus menyeret kami keluar lalu
diliatin orang-orang. hihi ngeri bangett kan?
Tapi
sepandai-pandainya kita menyembunyikan sesuatu, akhirnya ketahuan juga.
Ketahuan sama susternya. Haha
Sule sudah
tertidur, sementara yang lain masih on. Tiba-tiba ada suara dibalik pintu kamar
218. Sepertinya ada yang masuk…Mata kami focus menghadap pintu tersebut.
Dan
Jlebbbbb…..ada suster masuk.
Ah, akhirnya
ketahuan juga. Aku yang tadinya asyik ngebalas chat di BBM, langsung punya
inisiatif untuk “pura-pura tidur” hahaha
Minggu
“Allah tidak
akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya diluar batas kemampuannya”
Kupikir aku
bisa mengerjakan proposal dengan tenang selama di rumah. Buku yang akan
kujadikan referensi sengaja kubawa dari kos ke gowa (rumahku). Tapi ternyata
Allah punya rencana lain. Hari Minggu itu ada sebuah musibah yang menimpa
keluargaku. Musibah itu membuatku nangis terus-terusan, pikiranku didominasi
oleh masalah itu. Bagaimana kalau begini? Bagaimana kalau begitu? Yah, mikirnya
bercabang kemana-manalah. Maaf yah sobat blogger aku tidak bisa cerita spesifik
masalahnya disini, karena itu privasi keluarga hehehe.
Yang jelas
dari kejadian itu, saya banyak belajar tentang kekuatan Doa. Setiap masalah
pasti ada solusinya kan?
Senin
Badan
menggigil, dingin tapi panas juga. Yah panas dinginlah. Hidung merah, karena
ingus yang keluarnya lancar banget. Hahaha apalagi hidungnya tersumbat kayak
ada sesuatu gitu yang mengganjal di lubangnya. Sudah tidak terhitung berapa
banyak sapu tangan dan tissue yang kugunakan. (Maaf yah agak jorok) hehe
Sorenya aku
ke dokter, ditemani sama Ayah dan Adik. Kata Dokter ini cuman Flu Aja.
Hati-hati nanti Sinusitis atau Polif. Kalau keluar harus pakai masker karena
hidungku sensitive sama debu dan udara nakal di luar sana. Aduhh hidung, kenapa
sih sensitive banget?
Hari ini
sosmed ramai banget.
“Status
Mahasiswa Non Aktif padahal sudah isi KRS”
Baru dapat
info, bahwa ternyata sekarang KRS perlu diapprove dulu sama PA.
Astagggaaa…padahal ini deadline untuk KRS loh.
Selasa
Flu sih agak
mendingan, tapi sekarang giliran bagian dada yang sesak. Maagku kambuh ??
Aduhhh Ya Rabb…-_-
Oh iya, Hari
ini sebenarnya aku ingin ke kampus mengurus KRS.
KRS butuh
diapprove sama PA. Maklumlah, pengurusan KRS kali ini rempong alias ribeeeettt
bangetttt. Karena tidak sempat ngampus, aku minta tolong sama Teman-teman kelas
se-PA. Untunglah punya teman se-PA yang baik seperti Fitri, Ria, dan Evi.
*Hpku
berdering* ada telepon dari Enci
“Halo,
Hajrah “
“Iya,
kenapa?”
“Kamu
dimana”
“Aku di
rumah, sedang sakit”
“Hajrah, juknis
mau dibawa ke ibu Nurhaedah hari ini, Hari Jum’at sudah mau dibawa sama Bapak.
Siapa yang bisa bawakan ibu? Coba telepon teman setimmu! “Kata Vira”
Jlebbbbb……KRS
belum beres ehh, juknis mau dibawa ke Ibu. Setelah kutelepon Eti, teman
setimku, ternyata Eti sudah ada di Bulukumba.
Jadi
solusinya, aku minta tolong ke Vira untuk bawakan Ibu juknisnya
Cek BBM ah…
Ehh ada BBM
masuk. BBM dari Kiki
“PING”
“Assalamu
alaikum, kakak dimana?”
Astagaaa,,Hajrah
hari ini kan harusnya kamu bawa proposal Wisata Pendidikan” ucapku dalam hati.
Ya Allah,
Hari ini ada begitu banyak agenda yang harus hamba kerjakan. -_-Tapi aku
bersyukur dengan sakit yang kau berikan. Katanya sakit akan menggugurkan
dosa-dosa kita.
Sakit juga mengajarkan
kita bahwa “Kesehatan itu Penting”
Untuk kalian
yang Sehat, Kalian perlu banyak Bersyukur…
Finally,
berhasil juga menuntaskan tulisan, meskipun agak sedikit memaksa diri. hehehe
Komentar
Posting Komentar