Assalamu
Alaikum Sobat
Blogger. Selamat Malam. Hari ini aku ingin berbagi cerita. Cerita tentang
Ikhlas. Semoga kalian bisa menarik hikmah dari peristiwa yang akan aku
ceritakan kali ini.
Selamat Membaca yah!
Baru kemarin di Halaqah aku dan
teman-teman belajar tentang Ikhlas. Baru kemarin pula aku memposting tulisan di
blog berjudul “Ikhlas”. Ehh, hari ini aku diuji lagi. Diuji oleh satu kata itu yakni
“IKHLAS”.
Hpku dijambret di Tidung 2
saat aku dan Mita ingin ke kosnya mengambil helm. Sekitar jam 12 siang, waktu
sholat jum’at. Rencana kami akan pergi
ke acara aqiqahnya Azizah, salah satu teman posko kami. Kuakui aku memang cukup
“teledor” memegang hpku dalam keadaan dibonceng. Aku sibuk balas BBM teman-teman, BBM teman Posko
dan BBM teman SDku yang ingin dikirimkan file Skripsi.
Saat asyik membalas BBM teman,
tiba-tiba saja ada tangan laki-laki yang sigap mengambil hp di tanganku. Rasanya
secepat kilat. Dan di saat itu aku baru sadar bahwa hpku sedang dijambret.
“Hpkuuuuuu dijambretttttttt………..”kataku
sedikit berteriak
“Mana? Mana?” kata ibu-ibu warga
sekitar yang tinggal disana
“Itu bu“ ucapku sambil melihat ke arah
penjambret tersebut
Para
ibu-ibu yang tinggal di sekitar daerah tersebut kompak melihat ke arah penjambret.
Yah saat itu memang tidak ada laki-laki, maklumlah waktu sholat jum’at.
Ketika semua mata tertuju
kepada penjambret itu, tiba-tiba penjambret tersebut langsung mengeluarkan
Parang yang sangat panjang dan kinclong berwarna putih. Wahh sepertinya parang
itu baru diasah, kayak tajam sekali. Tidak bisa kubayangkan kalau parang itu
tiba-tiba disedorkan ke leherku. Aduhhhhhhh bisa-bisa………-_-
Ini aku masih beruntung. Hpku yang
dijambret, coba kalau nyawaku yang dihabisi bagaimana?? Ihhhhhhh, Ngeriii kan.
“Kamu yang salah, pegang hpmu di atas
motor, sekarang itu memang rawan penjambret apalagi di daerah sini” kata ibu
itu yang refleks menyudutkanku tapi sedikit iba juga melihatku
“Iya bu, Aku memang salah, tadi sibuk balas
BBM teman. Rencana kami akan ke aqiqah teman kami..tapi yah...(jawabanku sambil
tertunduk)
“Ini minum dulu!!” Kata ibu itu sambil
menyodorkan air putih gelas yang diambil di warungnya.
“Sabar,akan ada yang lebih baik Hajrah”,
Ucap Mita yang berusaha menguatkanku
“Iya Mit, Kalau Hpku ditakdirkan
kembali, Insya Allah akan kembali. Tapi kalau tidak, Insya Allah akan ada yang
lebih baik. Allah mengujiku lagi. Baru kemarin dapat Teori Ikhlas, Nah hari ini
dapat Prakteknya lagi, Mungkin Allah ingin menaikkan level kesabaranku”
“Iya, aminnn yang sabar yah Hajrah”
Kata Mita sambil memegang bahuku.
Yah benar kata Kak Bonita “Ketika kita
mengetahui sesuatu, maka kita akan diuji dengan apa yang kita ketahui”
Seperti hari ini,
kemarin aku belajar tentang ikhlas,
ikhlas itu seperti apa, bagaimana bisa ikhlas, apa keutamannya dll. Nah hari
ini, aku mendapatkan prakteknya. Allah memang sangat sayang padaku, beberapa
hari terakhir ini, aku banyak diterpa masalah. Aku sadar,aku sedang diuji.
Terimakasih atas ujian-Mu Ya Rabb. Hari ini, lagi-lagi hamba belajar untuk
Ikhlas.
Di halaqah kemarin aku
belajar bahwa yang paling pertama dilakukan untuk bisa Ikhlas adalah Menerima.
Yah berusaha Menerima. Tidak bisa dipungkiri bahwa aku memang sedih kehilangan
Hp yang belum cukup 2 bulan kubeli dari uang beasiswaku, kehilangan beberapa
referensi skripsi yang aku foto dari buku di gramedia, kehilangan dokumentasi
observasi dan kegiatan penting lainnya, kehilangan kartu kesayanganku yang
kupakai sejak SMA, kehilangan kontak teman-teman dan keluarga, tak bisa
kubayangkan pula reaksi Ayah dan Ibuku yang pasti memarahiku, dan lain-lain.
Tapi kembali lagi aku mencoba untuk menerima. Belajar untuk mengikhlaskan. Aku ingat
kata seniorku “Ketika kita memiliki sesuatu, Maka kita harus siap untuk
kehilangannya” Yah aku harus siap.
Mungkin ini teguran Allah
kepadaku untuk lebih berhati-hati di jalan, untuk lebih hati-hati menjaga
barang yang kita miliki saat ini. Pelajaran untuk Kalian juga, Hati-hati kalau
di jalan baik sedang berkendara (naik motor misalnya), ataupun jalan kaki, Jaga
baik-baik barang berharganya seperti Hp, laptop, dompet, dan lain-lain. Cukup
aku yang jadi korban. Kalian jangan yah hehehe
Cukup sekian cerita yang
ingin kubagikan kepada teman-teman. Semoga ceritaku dapat memberikan manfaat
untuk kalian. Sekali lagi aku ingatkan, HATI-HATI!!!
Hajrah... :'( sedih bacanya.. yang sabar ya. InsyaAllah dapat pengganti yang lebih baik. semoga ujian keikhlasan ini bisa kau lewati dan membuat derajadmu meningkat dihadapanNya ya.. aamiin :)
BalasHapusTerimakasih yah Izza...Aminnn....Aminn...Insya Allah. Sepertinya mereka lebih butuh. hehehe :)
BalasHapus