Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Berburu Buku Statistika Sebaran Bebas

       Sudah dua minggu saya mencari buku yang di dalamnya ada rumus Hitung Manual Uji Mann Whitney. Saya dapat info dari Senior, Kak Aflah. Katanya hitung manual Mann Whitney ada di Buku Statistika Sebaran Bebas. Info tersebut didapatkan dari salah satu junior yang jurusan Statistika. Kak Aflah bahkan memberikan saya Pin BBMnya untuk memudahkan komunikasi. Singkat  cerita, Si Adik berjanji mencari buku tersebut. Tentu saya sangat senang waktu itu. Setelah 2 hari ini Si Adik tak kunjung ada kabarnya, BBM saya tidak pernah di read padahal ganti DP. Ah sudahlah, mungkin Si Adik sedang sibuk (Pikir Positif).        Saya pun menghubungi beberapa teman, Kakak", dan adik" yang saya kenal. Tapi tak ada info kudapat. Akhirnya saya buat status di BBM dan Alhamdulillah dapat respon dari Dosen saya, Ibu Rahma. Beliaupun menganjurkan saya ke Penerbit UNM di Lamacca lantai 1. Baiklah, saya kesana. Sampai disana, bukunya sudah habis, yang ada ha...

Revisi Skripsi Sweet

00:00 Kamis, 01/09/2016 tertera di pojok kiri bawah notebookku. Masih terasa euporia hari kemerdekaan dan Dies Natalis kampusku, juga momen PIMNAS di IPB yang baru saja kuikuti daaaan Astagaaaaaaa, sekarang sudah masuk September? Apakah bumi berputar dua kali lipat lebih cepat dari biasanya? Atau ini efek dari skripsi sweetku? Haha Entahlah :) Tak pernah sebelumnya aku berpikir akan setelat ini menyelesaikan studi. Sungguh, ini diluar ekspektasi, tak sesuai perencanaan. Target untuk wisuda bulan Agustus nyatanya tak berhasil aku raih. Lagi-lagi aku gagal!. Menjadi kaum minoritas ternyata menyedihkan juga. Jika kalian ingin tahu seberapa menyedihkannya, baik akan aku jelaskan sekarang! Coba bayangkan disaat Mereka (baca : teman seangkatan) sibuk membicarakan persiapan wisuda seperti baju apa yang akan dikenakan, gladi tempat duduk, hingga sibuknya mempersiapkan malam ramah tamah, sementara aku? Saat itu, aku masih setia mententeng skripsi revisi dan menunggu penguji. Aku ingat ...

Meraih Mimpi Butuh Perjuangan Berdarah-darah

Akhir-akhir ini saya banyak mendengar kabar gembira. Kakak-kakak yang lolos beasiswa, Adik-adik yang jadi MAWAPRES (Mahasiswa Berprestasi), atau mereka yang menjadi delegasi bahkan berhasil menjadi juara dalam beberapa event, mulai dari event lokal, nasional, bahkan internasional. Hal tersebut tentu saja mengundang decak kagum. Iya kan? Kita memang harus mengakui bahwa mereka memang hebat. Seringkali kita akan berkomentar "Wah selamat yah, wah hebat yah, wah keren, dan wah w ah lainnya" sah-sah saja sih, namun yang terpenting untuk kita ketahui adalah "bagaimana mereka mencapainya?", "langkah-langkah apa yang harus ditempuh?", dan "apa-apa yang harus dipersiapkan?" Jangan hanya melihat "hasil" tapi cobalah untuk melihat "proses"! Tentu bukan hal mudah untuk meraih semua itu, butuh kerja keras, butuh ketekunan dan kesabaran, butuh usaha maksimal, dan doa yang tiada henti. "Karena dalam sebuah pencapaian pasti ada p...

LOLOS PIMNAS, Hadiah Di Bulan Juli

Hey Juli.  Kau tahu apa yang istimewa darimu? Di bulan ini ada dua list mimpi yang ingin kucapai, hey Juli. Kau tahu apa saja itu? Pertama, Yudisium. Kedua, Lolos PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) Tentang yudisium? Hey Juli aku kecewa. Kecewa karena Yudisium di bulan ini tidak tercapai. Yudisium telah dilaksanakan tanggal 19 Juli lalu. Jangankan yudisium, ujian tutup saja belum, karena hingga detik ini aku masih asyik revisian.  Sementara, pendaftaran Wisuda, tanggal 20 Juli lalu. Sudah lewat kan? Artinya, Aku gagal untuk Yudisium bulan ini dan artinya lagi aku Gagal untuk Wisuda bulan Agustus. Ah, tidak sesuai target :( Ada rasa iri ketika melihat teman-teman yang sudah yudisium, ada juga yang sementara proses seleksi SM3T, ada yang prepare untuk TOEFL, bahkan sekarang sudah ada yang melamar kerja, juga magang di sekolah. Tapi aku beruntung berada dilingkungan “positif” memiliki saudara dan saudari dikomunitas laboratorium yang kece-kece. Ha...

Terimakasih Pak

Jujur memang bukan perkara mudah tapi percayalah setelah kau mengatakannya hatimu pasti lega .  Butuh niat yang besar untuk dapat jujur. Terkadang kita takut dengan konsekuensi yang ditimbulkan dari kejujuran kita.  Hari ini, tepatnya saya mengalaminya. Awalnya susah sekali, takut beliau marah, takut kalau ini , itu, dan sebagainya. Tapi beban yang bertumpuk di kepala lebih berat jika menyembunyikannya. Akhirnya kukumpulkan niat lalu kuberanikan diri mengatakannya. Eittsss ini bukan tentang cinta loh yah hihi. “Bapak sangat mengapresiasi kejujuranmu Hajrah!” “Saya suka mahasiswa seperti ini, jujur! Kata Bapak “Awalnya saya takut kalau bapak marah, mohon maaf Pak kalau saya mengecewakan. Kalaupun bapak tidak menyetujui ini, tapi setidaknya saya sudah jujur. Saya dihantui rasa bersalah jika tidak segera jujur. Saya takut menyembunyikan ini terlalu lama pak. Saya takut bapak tahu ini dari orang lain, makanya lebih baik bapak tahu dari saya langsung” kataku menjelas...

Bapak Penguji, Kapan Pulang?

Fakultas semakin ramai. Sepertinya kebanyakan dipadati oleh mahasiswa tingkat akhir. Lihat saja, kertas dan map-map yang mereka bawa. Khas, mahasiswa tingkat akhir. Aku dan seorang temanku, Taufik juga berada disini. Yah, di fakultas. Kami menanti kedatangan Bapak. Tapi wajah bapak tidak kelihatan juga. Ini hari keempat kami menunggu bapak di fakultas. Sesekali, kami mengintip ke ruangan bapak. Tapi hasilnya masih sama. Wajah bapak belum kelihatan. Bahkan untuk sekedar memastikan saja, kami  nekat ke rumah bapak. Hari pertama ke rumah bapak, yang kami temui adalah rumah yang sepertinya tak berpenghuni, lampu depan rumah masih menyala, sampah depan rumah menumpuk, mobil bapak juga masih terparkir di teras samping. Bertanya ke rumah tetangga menjadi alternatif lain namun hasilnya sama saja. “Dek, bapak kemana yah?” “Tidak tahu juga kak, Tapi mungkin pulang ke Jawa, karena tidak pernah juga keliatan”. “Oh iya, terimakasih nah” Kami akhirnya pulang. Hari itu kami men...

Surat Untuk Bapak Penguji

Selamat malam Pak, Semoga dalam keadaan sehat walafiat. Sebelum bapak menjadi penguji saya,nama bapak sudah sering kudengar. Tahu tidak pak? Aku selalu berdoa agar nama bapak tidak pernah ada dalam daftar penguji saya. Setiap sudah melaksanakan sholat subuh hingga Isya saya selalu memanjatkan doa yang sama. Bahkan sebelum saya ke kampus, usai sholat Dhuha saya masih berdoa dengan hal yang sama. Usai sholat Dhuha, aku bergegas ke kampus, tak sabaran ingin tahu siapa nama pengujiku. Di tengah perjalanan, nama Bapak selalu terngiang. Gimanayah kalau memang bapak pengujiku?? Aduhhh *** Fakultas semakin ramai, lantai 1, 2, hingga 3. Dengan penuh semangat kulangkahkan kakiku menuju ruangan untuk menanyakan jadwal seminar sekaligus nama penguji. “Kenapa?” kata ibu di ruangan  itu “Saya mau melihat jadwal dan penguji saya bu” “Siapa namamu? (sambil melihat puluhan jadwal yang ada di tangannya) “St. Hajrah Bu” “Oh, St. Haajraaaah, Hem ini (sambil memperlihatkan kert...

Beasiswa dan Mimpiku

Headset dan radio selalu menjadi teman setiaku setiap malam dan Venus adalah siaran radio favoritku. 00:16 kini tertera dengan jelas di layar handphoneku, tapi radio masih saja setia menemaniku. Aku ingat salah satu teman pernah menertawaiku ketika mendengarkan radio, katanya ini sudah kuno, sekarang kan sudah Modern. Tapi ini bukan tentang radio yang temanku anggap sudah kuno, tapi tentang kenyamanan menikmati hidup. Hehehe Oke, kita fokus ke beasiswa ? Beasiswa tidak pernah lepas dipikiranku. Maklumlah, Aku tidak seperti kalian. Tidak sekaya kalian. Aku hanyalah anak dari keluarga yang sangat sederhana yang sering kali kekurangan dalam hal ekonomi. Tapi tidak pernah menyurutkan semangatku untuk lanjut S2. Aku adalah mahasiswa yang selalu optimis untuk mendapatkan beasiswa S2 bahkan S3. Kurang dari segi ekonomi, tetapi tidak dengan perhatian. Alhamdulillah, aku memiliki dua pahlawan (Ayah dan Ibu) yang luar biasa dan kusampaikan kepada kalian semua, Aku bangga menjadi Pu...

Bolehkah Aku Mengeluh?

Kak, bolehkah aku mengeluh? Aku tahu kau benci orang yang suka mengeluh kan?. Akupun begitu kak. Aku tidak suka mendengar orang mengeluh.  Aku benci mereka yang suka mengeluh. Tapi Kak, sungguh malam ini aku benar-benar ingin mengeluh. “ Mengeluh hanya untuk orang-orang lemah ”, katamu.  Entah kapan kau mengatakannya.  Aku sudah lupa waktunya. Aku juga pernah berjanji pada diriku untuk tidak mengeluh apapun kondisinya. Bahkan disaat-saat sulitku kemarin aku masih berusaha tegak berdiri. Meski beban yang lumayan banyak tapi aku selalu mencoba untuk tetap kuat, mengabaikan beban dan memprioritaskan amanahku dan kepentingan orang banyak. Meski mengesampinkan hal yang yang justru harus kuprioritaskan. Kak, aku cemburu. Kali ini bukan karena ”dia” bukan! Aku hanya cemburu kepada mereka yang satu dua langkah telah maju dariku. Masih segar diingatanku saat aku naik ke lantai 3 fakultas mengurus LKTIN Wisata Pendidikan, saat itu aku sedang bertemu dengan dosen pedamp...

Temu Rindu KOMLAB 2012

Pagi tadi sekitar pukul 7:19 waktu Tidung, aku membuka akun BBM. Rupanya ada BBM dari Ade Wardiman, Koordinator Umum Komunitas Laboratorium. Dan Jreeennngggg, apa isi BBMnnya? “UNDANGAN UNTUK ANGKATAN 2012. Bismillah, Selamat Pagi teman-teman yang luar biasa. Apa kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan sehat dan selalu semangat. Tak terasa 3 tahun lebih sudah kita lalui dengan berbagai kisah indah dan berbagai cerita suka dan duka. Dan hari ini sadar atau tidak kurang lebih 150 hari lagi kita akan menghabiskan waktu bersama di komlab tercinta. Maka dari itu kami mengundang teman-teman untuk menghadiri temu rindu dalam naungan persaudaraan sebelum kita akhirnya berpisah nanti dan membicarakan tentang Komlab ke depan. Semoga Allah memudahkan kaki teman-teman untuk melangkah ke lab Seni untuk berkumpul sore ini pukul 16.00 Insya Allah. Salam komitmen dan proaktif. Sontak BBM tersebut membuatku terharu plus kaget. Ini ade yang buat? Hah? Serius? Ah, Rupanya Pak Koordinator bis...